Eksplorasi Potensi Alam Padi dan Pembuatan Amoniasi Jerami Padi
Pendahuluan[kembali ke daftar isi]
Malalak Timur, sebuah wilayah di Sumatera Barat, dikenal memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, khususnya dalam budidaya padi. Sebagai salah satu sumber utama mata pencaharian masyarakat, pertanian padi menjadi penopang ekonomi lokal. Namun, meskipun sektor ini memiliki kontribusi yang signifikan, hasil produksinya sering kali belum optimal akibat berbagai kendala seperti kurangnya pengetahuan tentang budidaya modern, minimnya pengelolaan limbah pertanian, dan terbatasnya pemanfaatan hasil panen secara maksimal.
Gambar 1. Dokumentasi lahan padi di Malalak Timur
Selain itu, salah satu permasalahan utama yang dihadapi petani adalah pengelolaan jerami padi. Sebagian besar jerami yang dihasilkan setelah panen hanya dibakar begitu saja. Praktik ini tidak hanya menyia-nyiakan potensi jerami sebagai sumber pakan ternak, tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan kerusakan tanah. Padahal, jerami padi dapat diolah menjadi pakan ternak berkualitas tinggi melalui proses amoniasi, yang terbukti dapat meningkatkan kadar protein dan memperbaiki nilai nutrisinya.
Di sisi lain, potensi produk turunan dari padi seperti beras organik, tepung beras, atau pupuk organik dari sekam padi belum tergarap dengan optimal. Dengan pengelolaan yang baik, produk-produk tersebut dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Melihat tantangan dan peluang ini, mahasiswa KKN berinisiatif untuk mengembangkan dua program utama, yaitu eksplorasi potensi alam padi dan pembuatan amoniasi jerami padi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang budidaya padi yang lebih efektif, pengelolaan limbah yang produktif, serta mendorong diversifikasi hasil panen.
Melalui pendekatan berbasis edukasi, pelatihan, dan pendampingan, diharapkan program ini tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan petani tetapi juga menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan di Malalak Timur. Kombinasi antara potensi alam padi yang dimanfaatkan secara maksimal dan pengelolaan jerami yang inovatif akan membuka peluang baru bagi masyarakat untuk berkembang secara ekonomi dan lingkungan.
Tujuan [kembali ke daftar isi
- Mengoptimalkan potensi pertanian padi sebagai sumber pendapatan masyarakat.
- Meningkatkan pengetahuan petani tentang teknologi pengolahan jerami padi menjadi pakan ternak berkualitas melalui proses amoniasi.
- Membangun kesadaran akan pengelolaan limbah pertanian secara efisien dan ramah lingkungan.
Rencana Kegiatan [kembali ke daftar isi]
A. Tujuan Khusus:
- Mengidentifikasi varietas padi unggulan di Malalak Timur.
- Memberikan edukasi kepada petani mengenai teknik budidaya padi yang lebih produktif.
B. Rencana Kegiatan:
- Survei Awal:
- Mengidentifikasi lahan padi potensial.
Gambar 2. Dokumentasi survei lahan padi - Pelatihan Budidaya Padi:
- Pengelolaan hama dan penyakit dengan bahan organik.
Gambar 3. dokumentasi penyuluhan pertanian tentang hama dan penyakit tanaman - Workshop Pemanfaatan Produk Sampingan:
- Pelatihan membuat produk turunan seperti, beras organik, dan Pakan Amoniasi Jerami padi
Gamabar 4. Dokumentasi pembuatan pakan ternak amoniasi jerami - Diskusi Kelompok:
- Menggali tantangan yang dihadapi petani dan menyusun strategi solusi.
Gambar 5. Dokumentasi diskusi dengan kelompok tani
2. Program: Pembuatan Amoniasi Jerami Padi
A. Tujuan Khusus:
- Mengurangi pembakaran jerami yang merusak lingkungan.
- Meningkatkan nilai guna jerami padi sebagai pakan ternak bernutrisi tinggi.
- Mendorong petani beternak sebagai usaha tambahan.
B. Rencana Kegiatan:
- Edukasi Dasar:
- Penjelasan tentang manfaat amoniasi jerami padi.
- Pemahaman proses fermentasi jerami dengan urea.
Gambar 7. Dokumentasi edukasi pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak - Praktik Langsung:
- Mengumpulkan jerami hasil panen.
- Proses amoniasi (jerami, urea, air, dan penutupan menggunakan plastik).
- Simpan selama 7–14 hari hingga siap digunakan.
- Pendampingan:
- Mengajari masyarakat cara menyimpan dan memanfaatkan jerami yang telah diamoniasi.
- Pemberian alat pendukung seperti plastik kedap udara dan timbangan.
- Monitoring dan Evaluasi:
- Mengevaluasi hasil amoniasi jerami sebagai pakan ternak.
- Memberikan solusi atas kendala selama proses amoniasi.
Luaran Kegiatan [kembali ke daftar isi]
1. Eksplorasi Potensi Alam Padi
Peningkatan Hasil Panen Padi:
Adanya peningkatan produktivitas lahan sebesar 10–20% melalui penerapan teknik budidaya yang lebih baik, seperti metode tanam jajar legowo dan penggunaan benih unggul.Produk Turunan Padi:
Munculnya produk turunan dari hasil panen padi, seperti:Beras organik.
Pupuk organik dari limbah sekam padi.
Kelompok Tani Inovatif:
Terbentuknya kelompok tani yang aktif mengembangkan teknologi dan inovasi dalam budidaya serta pengelolaan hasil padi.Laporan Varietas Unggulan:
Dokumentasi varietas padi lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan di masa depan.
2. Pembuatan Amoniasi Jerami Padi
Pengurangan Limbah Jerami yang Terbakar:
Berkurangnya praktik pembakaran jerami hingga 50% melalui edukasi dan pelatihan pengelolaan jerami menjadi pakan ternak.Produksi Pakan Ternak Lokal:
Petani mampu memproduksi pakan ternak berbasis jerami amoniasi yang bernutrisi tinggi, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan ketersediaan pakan untuk hewan ternak.Kemandirian Teknologi:
Masyarakat memahami dan mampu menerapkan teknologi amoniasi jerami secara mandiri, termasuk pengelolaan alat dan bahan yang diperlukan.
3. Dampak Sosial dan Ekonomi
Peningkatan Pendapatan Masyarakat:
Melalui diversifikasi produk hasil panen padi.Dengan menjual jerami yang telah diamoniasi sebagai produk pakan ternak.
Kesadaran Lingkungan:
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah pertanian yang ramah lingkungan dan produktif.Keberlanjutan Program:
Adanya rencana tindak lanjut dari masyarakat untuk melanjutkan program ini secara mandiri.
Indikator Keberhasilan [kembali ke daftar isi]
Kuantitatif:
70% petani dan peternak mengikuti pelatihan pembuatan amoniasi jerami.
Minimal 50% limbah jerami padi dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Peningkatan bobot ternak sebesar 5-10% dalam 2-3 bulan.
Pengurangan biaya pakan ternak hingga 20-30%.
Kualitatif:
Petani dan peternak mampu mempraktikkan pembuatan amoniasi jerami secara mandiri.
Muncul kelompok tani/peternak yang menerapkan dan menyebarkan teknologi ini.
Pemerintah desa/kecamatan mulai memberikan dukungan terhadap program ini.
Gambar 10. Dokumentasi keikutsertaan kelompok tani dalam pembuatan amoniasi jerami
Data Pendukung [kembali ke daftar isi]
Berdasarkan hasil survei dengan masyarakat setempat yang berprofesi sebagai petani, banyak petani mandiri yang menanam padi secara mandiri. Namun, hasil yang didapatkan kebanyakan didistribusikan ke heller dan ada sebagian kecil yang dikonsumsi pribadi. Limbah jerami padi sisa olahan padi menjadi beras biasanya dibuang atau dibakar oleh para petani. Oleh karena itu, lebih baik limbah tersebut diolah menjadi pakan ternak dengan cara pembuatan pakan alternatif yaitu amoniasi jerami. Sehingga limbah padi tersebut dapat dimanfaatkan dan jika produksi ternak meningkat, sehingga perekonomian masyarakat diharapkan dapat meningkat. Berdasarkan hasil survei di 5 jorong yang ada di Malalak Barat yaitu: Jorng limo Badak, Jorong Toboh, Jorong Bukik Malanca, Jorong Saskand, Jorong Subarang Pakan Usang.
1. Potensi Alam Padi di Jorong Limo Badak
- Tanah
Pertanian padi di nagari malalak timur memiliki tanah yang
subur dengan kadar pH yang mendukung pertumbuhan padi. Dengan kandungan
bahan organik yang cukup tinggi, tanah di wilayah ini sangat ideal untuk
pertanian padi.
Gambar 11. Dokumentasi tanah (1)
- Sumber air melimpah
Wilayah ini terletak di sekitar aliran sungai dan memiliki akses irigasi yang cukup baik. Hal ini memungkinkan petani untuk melakukan pertanian padi dengan lebih efisien dan produktif, baik pada musim hujan maupun kemarau.
Gambar 12. Sumber air melimpah
- Iklim
Terletak pada ketinggian yang mendukung iklim tropis yang cukup stabil, dengan curah hujan yang baik, Jorong Limo Badak memiliki kondisi mikroklimat yang cocok untuk budidaya padi sepanjang tahun.
2. Potensi Alam Padi Jorong Toboh
- Tanah
Tanah di Jorong Toboh memiliki kesuburan alami dengan kandungan bahan organik yang tinggi, cocok untuk pertumbuhan padi.
Gambar 13. Dokumentasi tanah (2)
- Sumber air
Terdapat saluran irigasi tradisional
yang mengairi sawah, didukung oleh aliran sungai kecil dan mata air yang
mengalir dari perbukitan sekitar.
Gambar 14. dokumentasi sumber air
- Iklim
Suhu rata-rata yang stabil dan curah hujan yang cukup sepanjang tahun menjadikan Jorong Toboh ideal untuk pertanian padi.
- Varietas padi lokal dan produksi
- Keberadaan Varietas Lokal:Petani di Jorong Toboh masih membudidayakan varietas padi lokal, yang dikenal memiliki rasa khas dan cocok untuk selera masyarakat Sumatera Barat.
- Potensi Pengembangan Varietas Unggul:Introduksi varietas unggul, seperti IR-64 dan Ciherang, dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi di wilayah ini.Gambar 15. Jenis padi IR-64
- Kearifan lokal dalam budidaya padi
- Metode Tradisional:Petani di Jorong Toboh masih menggunakan teknik budidaya tradisional, seperti pengolahan lahan manual, penggunaan pupuk kandang, dan sistem tanam serentak.
- Ramah Lingkungan:Metode ini cenderung ramah lingkungan dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pertanian organik.
- Lahan Pertanian yang Luas:Jorong Toboh memiliki sawah tadah hujan dan irigasi yang cukup luas, memungkinkan budidaya padi dalam skala besar, tetapi pertanian madiri
- Potensi Ekstensifikasi:Lahan-lahan yang belum termanfaatkan dapat diubah menjadi area persawahan produktif.
Gambar 16. Dokumentasi lahan padi dijorong toboh
- Limbah pertanian yang bernilai
- Jerami Padi:Limbah jerami setelah panen sangat melimpah dan dapat diolah menjadi pakan ternak melalui teknologi amoniasi atau sebagai bahan pupuk organik.
- Sekam Padi:Sekam padi yang dihasilkan dari proses penggilingan dapat dimanfaatkan untuk arang sekam atau campuran media tanam.
- Kelompok Tani Aktif:Kelompok tani di Jorong Toboh menjadi basis komunitas petani yang dapat berkolaborasi dalam pelatihan dan program peningkatan hasil panen dan Pembuatan Pupuk Organi(Kompos) yang di laksanakan setiap hari jumat.
- Adat dan Gotong Royong:Budaya gotong royong dalam masyarakat mendukung pelaksanaan kegiatan pertanian bersama, seperti pembukaan lahan dan irigasi.
3. Potensi Alam Padi di Jorong Bukik Malanca
- Tanah
Jorong Bukik Malanca memiliki lahan pertanian yang subur, ini dapat mendukung produksi padi dengan hasil yang tinggi.
Gambar 18. Dokumentasi tanah
- Sumber air
Video 1. Sumber air padi- Iklim
- Iklim yang Mendukung: Jika daerah ini memiliki curah hujan yang cukup dan suhu yang stabil, hal ini dapat menjadi faktor penunjang produksi padi.
- Potensi sosial dan budaya
- Kearifan Lokal dalam Budidaya: Masyarakat setempat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan tradisional dalam bertani padi dapat menjadi nilai tambah dalam pengelolaan pertanian berkelanjutan.
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam pengembangan potensi padi di Jorong Bukik Malanca meliputi:
- Perubahan Iklim: Solusi seperti penggunaan varietas padi tahan kekeringan atau pola tanam yang adaptif dapat diterapkan.
- Akses Pasar Terbatas: Diperlukan kerja sama dengan pemerintah atau swasta untuk memperluas jaringan distribusi
- Penggunaan Teknologi: Penerapan teknologi pertanian modern seperti sistem irigasi tetes atau penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan hasil panen.
- Jorong Saskan kemungkinan memiliki tanah yang subur dengan kandungan nutrisi yang mendukung pertumbuhan padi

Ketersediaan sumber air seperti sungai, irigasi, atau curah hujan yang cukup menjadi faktor pendukung utama
- Varietas padi yang dapat ditanam mencakup padi lokal dan hibrida yang memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit.
- Pemilihan bibit unggul yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat dapat meningkatkan hasil panen.
- Petani di Jorong Saskan dapat memanfaatkan teknik pertanian tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.
- Adopsi
teknologi modern seperti penggunaan pupuk organik, sistem irigasi yang
efisien, dan mekanisasi pertanianTumpang dari padi dan cabe, sehinggsh
dapat meningkatkan produktivitas.
- Ketersediaan infrastruktur seperti jalan penghubung untuk distribusi hasil panen ke pasar juga sangat penting.
- Adanya dukungan dari pemerintah daerah, seperti Inyik Jorong dan bantuan dari wali Nagari.
-Tantangan dan solusi
- Tantangan seperti perubahan iklim, serangan hama, dan harga jual yang fluktuatif perlu diantisipasi dengan strategi seperti diversifikasi tanaman, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan pengelolaan pasar yang lebih baik.
- Jorong Subarang Pakan Usang memiliki tanah yang subur dan cocok untuk pertanian padi, dengan sistem irigasi yang memadai dari sungai atau sumber air alami lainnya.

- Jenis Padi Unggulan: Petani di daerah ini kemungkinan menanam varietas padi unggulan lokal maupun hibrida yang tahan terhadap kondisi cuaca dan hama.
- Teknik Bertani Tradisional & Modern: Masyarakat menggunakan metode pertanian tradisional berbasis kearifan lokal serta mulai mengadopsi teknologi pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen.
- Kondisi Iklim: Iklim tropis dengan curah hujan yang cukup mendukung pertumbuhan padi sepanjang tahun
- Tenaga Kerja: Mayoritas penduduk mungkin bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama.
- Pasar dan Distribusi: Berdekatan dengan pusat perdagangan yang memungkinkan distribusi hasil panen ke berbagai daerah.
- Serangan Hama dan Penyakit: Seperti wereng, tikus, atau jamur yang dapat mengganggu produktivitas padi.
- Fluktuasi Harga: Harga gabah yang tidak stabil bisa menjadi tantangan bagi petani dalam memperoleh keuntungan yang maksimal.
- Pemanfaatan Teknologi dan Lembaga Pendukung: Diperlukan edukasi dan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan pemahaman terhadap teknologi pertanian terkini. Ada 2 Lembaga kelompok tani( Harapan cahayo ketua Arnia wati, dan Simpang ampek cahayo, ketua Datuk Bagindo).
Anggaran [kembali ke daftar isi]
No |
Kebutuhan |
Kuantitas |
Harga Per Unit (Rp) |
Total (Rp) |
1 |
Jerami Padi |
5 kg |
- |
- |
2 |
Urea |
0,5 kg |
9.000/kg |
4.500 |
3 |
Plastik |
2 pack |
6.000/lembar |
12.000 |
4 |
Konsumsi |
30 orang |
5000/orang |
150.000 |
5 |
Peralatan Pelatihan |
1 paket |
- |
- |
Total |
166.500 |
Komentar
Posting Komentar